GUGUS PERGI DAN PENGARUH GUGUS TETANGGA
Nesya el Hikmah
Universitas Jambi
Di dalam kebanyakan reaksi senyawa organik ada satu atau lebih ikatan
kovalen yang putus. Jika suatu ikatan putus dalam mana kedua elektron
kovalennya tetap pada satu bagian pecahan maka mekanisme disebut heterosiklik.
Meskipun biasanya melibatkan ion sebagai spesies-antara tetapi hal itu tidak
bukan keharusan. Hal yang penting adalah elektron tidak pernah tidak
berpasangan. Bagi kebanyakan reaksi, adalah tepat sekali untuk menyebut satu
reaktan sebagai pereaksi penyerang dan yang lain disebut substrat.
Substrat adalah molekul yang menyuplai karbon ke ikatan baru. Jika ikatan
karbon-karbon terbentuk maka perlu untuk memilih secara acak molekul mana
sebagai substrat dan molekul mana sebagai pereaksi penyerang. Di dalam reaksi
heterosiklik, umumnya pereaksi yang membawa pasangan elektron ke substrat atau
mengambil elektron dari substrat. Pereaksi yang membawa pasangan elektron
disebut nukleofil dan reaksinya disebut nukleofilik. Pereaksi
yang mengambil pasangan elektron disebut elektrofil dan reaksinya disebut
elektrofilik. Di dalam suatu reaksi di mana substrat terbelah, bagian
yang tidak mengandung karbon biasa disebut gugus pergi (leaving group).
Suatu nukleofil (Z:) menyerang alkil halida
yang mengikat halogen (X), menyebabkan terusirnya halogen oleh nukleofil.
Halogen yang terusir disebut gugus pergi. Nukleofil
harus mengandung pasangan elektron bebas yang digunakan untuk membentuk ikatan
baru. Hal ini memungkinkan gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan
elektron yang tadinya sebagai elektron ikatan. Ada dua persamaan umum yang
dapat dituliskan:
Contoh
masing-masing reaksi adalah:
Pada dasarnya terdapat dua mekanisme reaksi substitusi nukleofilik. Mereka
dilambangkan dengan SN2 adan SN1.
Mekanisme
SN2
Mekanisme
SN2 adalah proses satu tahap yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Nukleofil menyerang dari belakang ikatan C−X. Pada keadaan transisi,
nukleofil dan gugus pergi berasosiasi dengan karbon di mana substitusi akan
terjadi. Pada saat gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, nukleofil
memberikan pasangan elektronnya untuk dijadikan pasangan elektron dengan
karbon. Notasi 2 menyatakan bahwa reaksi adalah bimolekuler, yaitu nukleofil
dan substrat terlibat dalam langkah penentu kecepatan reaksi dalam mekanisme
reaksi.
Mekanisme SN1
Mekanisme SN1 dalah proses dua tahap. Pada tahap pertama, ikatan antara
karbon dengan gugus pergi putus.
Gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, dan terbentuklah ion karbonium.
Pada tahap kedua (tahap cepat), ion karbonium bergabung dengan nukleofil
membentuk produk.
Pada mekanisme SN1, substitusi terjadi dalam dua tahap. Notasi 1 digunakan
sebab pada tahap lambat hanya satu dari dua pereaksi yang terlibat, yaitu
substrat. ada reaksi substitusi nukleofilik,
partisipasi gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus yang memberikan suatu
reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi. Untuk reaksi substitusi
seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam penyerangan
nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang
kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.
Hasil dari partisipasi
ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan
dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada
umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya
partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi
kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu
jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga
tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan
reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan
laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama
pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
Atom atau gugus yang dapat meningkatkan laju SN2 melalui partisipasi gugus tetangga ialah nitrogen dalam bentuk amina, oksigen dalam bentuk karboksilat dan ion alkoksida, dan cincin aromatik. Partisipasi hanya efektif jika interaksinya membentuk cincin segitiga, lima dan enam.
Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
Atom atau gugus yang dapat meningkatkan laju SN2 melalui partisipasi gugus tetangga ialah nitrogen dalam bentuk amina, oksigen dalam bentuk karboksilat dan ion alkoksida, dan cincin aromatik. Partisipasi hanya efektif jika interaksinya membentuk cincin segitiga, lima dan enam.
Partisipasi
nitrogen sebagai gugus tetangga dapat terjadi dalam bentuk aminanya, seperti
reaksi substitusi senyawa amina di bawah ini :
kinetika
reaksi diatas merupakan reaksi orde satu. Kecepatan reaksi tergantung hanya
pada konsentrasi substrat tapi tidak pada nukleofiliknya. Hal ini mengherankan,
dimana substitusi nukleofilik atom karbon primer SN2 kecepatan reaksinya
tergantung pada konsentrasi substrat dan nukleofilik. Tetapi dengan adanya
partisipasi gugus tetangga mengakibatkan kecepatan reaksinya hanya bergantung
kepada konsentrasi substratnya saja.
Pertanyaan
:
1. Adakah
syarat tertentu suatu senyawa dapat dikatakan sebagai gugus pergi ?
2. Bagaimana
hubungan gugus pergi dengan reaksi subtitusi ?
3. Apa
kterkaitan gugus tetangga dengan reaksi substitusi ?
Daftar
Pustaka
Firdaus,
2009. Kimia Organik Fisis I.Program Studi Kimia Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin.
Pranowo D, Dr. Harno. 2007. BAHAN AJAR KIMIA ORGANIK FISIK.
Yogyakarta : Jurusan Kimia FMIPA UGM.
thkyou admin blogger saya akan menjawab pertanyaan ke3 yaitu Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
BalasHapussaya akan menjawab pertanyaan no 3 saudari nesya, Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal
BalasHapusSaya akan nenjawab pertanyaan nomor 3 yaitu kaitan gugus tetangga dan reaksi substitusi dimana Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
BalasHapusuntuk pertanyaan nomor 3 mengenai kaitan gugus tetangga dan reaksi substitusi dimana Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik.
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan ke-2,
BalasHapusdimana pada reaksi SN2,
Pada keadaan transisi, nukleofil dan gugus pergi berasosiasi dengan karbon di mana substitusi akan terjadi. Pada saat gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, nukleofil memberikan pasangan elektronnya untuk dijadikan pasangan elektron dengan karbon.
terimaksih :)
Saya akan menjawab pertanyaan pertama, yaitu merupakan basa lemah dan senyawa turunan asam organik lemah, seperti ion halida
BalasHapusterimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat, menurut saya pada reaksi SN2,
BalasHapusPada keadaan transisi, nukleofil dan gugus pergi berasosiasi dengan karbon di mana substitusi akan terjadi.
menjawab pertanyaan no. 2, Gugus pergi dan pengaruh gugus tetangga memiliki hubungan yang erat dengan reaksi substitusi. Pada mekanisme reaksi substitusi, suatu atom/gugus dari suatu senyawa yang mengalami ikatan dapat digantikan posisinya oleh suatu atom/gugus dari senyawa lain yang ikut melakukan suatu reaksi sehingga menghasilkan ikatan yang berbeda pada hasil akhirnya (produk). Atom/gugus yang mengalami pergantian ini yang biasanya disebut dengan gugus pergi.
BalasHapusBaiklah saya akan menjawab pertanyaan kak nesya yang pertama , menurut saya beberapa syarat gugus pergi yakni gugus tersebut bersifat basa lemah, lalu biasanya terletak pada c tersier atau sekunder sehingga dpt menstabilkan zat intermedietnya
BalasHapusTerimakasih
saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2, dimana pada reaksi SN2,
BalasHapusPada keadaan transisi, nukleofil dan gugus pergi berasosiasi dengan karbon di mana substitusi akan terjadi. Pada saat gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, nukleofil memberikan pasangan elektronnya untuk dijadikan pasangan elektron dengan karbon.
menurut saya no 3 dimana Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
BalasHapusmateri yang sangat menraik, aya akan menjawab pertanyaan ke3 yaitu Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
BalasHapusterimakasih atas materinya, menurut saya
BalasHapusno. 2, Gugus pergi dan pengaruh gugus tetangga memiliki hubungan yang erat dengan reaksi substitusi. Pada mekanisme reaksi substitusi, suatu atom/gugus dari suatu senyawa yang mengalami ikatan dapat digantikan posisinya oleh suatu atom/gugus dari senyawa lain yang ikut melakukan suatu reaksi sehingga menghasilkan ikatan yang berbeda pada hasil akhirnya (produk). Atom/gugus yang mengalami pergantian ini yang biasanya disebut dengan gugus pergi.
no 3 dimana Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
Terimakasih atas ilmunya, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2. Gugus pergi dan gugus tetangga memiliki hubungan yang erat dengan reaksi substitusi. Pada mekanisme reaksi substitusi, suatu atom/gugus dari suatu senyawa yang mengalami ikatan dapat digantikan posisinya oleh suatu atom/gugus dari senyawa lain yang ikut melakukan suatu reaksi sehingga menghasilkan ikatan yang berbeda pada hasil akhirnya
BalasHapuserimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat, menurut saya pada reaksi SN2,
BalasHapusPada keadaan transisi, nukleofil dan gugus pergi berasosiasi dengan karbon di mana substitusi akan terjadi.
beberapa syarat gugus pergi yakni gugus tersebut bersifat basa lemah, lalu biasanya terletak pada c tersier atau sekunder sehingga dpt menstabilkan zat intermedietnya
BalasHapusBaiklah saudari Bunda El Hik. Saya akan coba menjawab pertannyaan bunda
BalasHapus2. Gugus pergi dan pengaruh gugus tetangga memiliki hubungan yang erat dengan reaksi substitusi. Pada mekanisme reaksi substitusi, suatu atom/gugus dari suatu senyawa yang mengalami ikatan dapat digantikan posisinya oleh suatu atom/gugus dari senyawa lain yang ikut melakukan suatu reaksi sehingga menghasilkan ikatan yang berbeda pada hasil akhirnya (produk). Atom/gugus yang mengalami pergantian ini yang biasanya disebut dengan gugus pergi.
no 3 dimana Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan kedua
BalasHapus2, Gugus pergi dan pengaruh gugus tetangga memiliki hubungan yang erat dengan reaksi substitusi. Pada mekanisme reaksi substitusi, suatu atom/gugus dari suatu senyawa yang mengalami ikatan dapat digantikan posisinya oleh suatu atom/gugus dari senyawa lain yang ikut melakukan suatu reaksi sehingga menghasilkan ikatan yang berbeda pada hasil akhirnya (produk). Atom/gugus yang mengalami pergantian ini yang biasanya disebut dengan gugus pergi.
Terima kasih atas materinya
BalasHapusMenurut saya Gugus pergi dan pengaruh gugus tetangga memiliki hubungan yang erat dengan reaksi substitusi. Pada mekanisme reaksi substitusi, suatu atom/gugus dari suatu senyawa yang mengalami ikatan dapat digantikan posisinya oleh suatu atom/gugus dari senyawa lain yang ikut melakukan suatu reaksi sehingga menghasilkan ikatan yang berbeda pada hasil akhirnya (produk). Atom/gugus yang mengalami pergantian ini yang biasanya disebut dengan gugus pergi
Terimakasih materinya ka nesya
BalasHapusSaya akan menjawab
Menurut saya 1.Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
3. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
Semoga bermanfaat
saya akan menjawab pertanyaan pertama anda..
BalasHapusmenurut saya syarat dari gugus pergi asalah gugus tersebut bersifat basa lemah, lalu biasanya terletak pada c tersier atau sekunder sehingga dpt menstabilkan zat intermedietnya..
terimakaaih
Terimakasih kk nesya atas materinya menurut saya syarat dari gugus pergi asalah gugus tersebut bersifat basa lemah, lalu biasanya terletak pada c tersier atau sekunder sehingga dpt menstabilkan zat intermedietnya
BalasHapusTerimakasih kk nesya atas materinya menurut saya syarat dari gugus pergi asalah gugus tersebut bersifat basa lemah, lalu biasanya terletak pada c tersier atau sekunder sehingga dpt menstabilkan zat intermedietnya
BalasHapusMenurut saya untuk jawaban no. 1 syarat dari gugus pergi adalah gugus tersebut bersifat basa lemah, lalu biasanya terletak pada c tersier atau sekunder sehingga dpt menstabilkan zat intermedietnya.
BalasHapusMenurut saya untuk jawaban no. 1 syarat dari gugus pergi adalah gugus tersebut bersifat basa lemah, lalu biasanya terletak pada c tersier atau sekunder sehingga dpt menstabilkan zat intermedietnya.
BalasHapushubungan gugus pergi dengan reaksi subtitusi yaitu apabila dalam keadaan transisi, nukleofil dan gugus pergi berasosiasi dengan karbon di mana substitusi akan terjadi. Pada saat gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, nukleofil memberikan pasangan elektronnya untuk dijadikan pasangan elektron dengan karbon atau digantikan posisinya oleh suatu atom/gugus dari senyawa lain yang ikut melakukan suatu reaksi sehingga menghasilkan ikatan yang berbeda pada hasil akhirnya.
BalasHapusTerimakasih kak nesya untuk materi II nya
BalasHapus3. Apa keterkaitan gugus tetangga dengan reaksi substitusi ???
Yaitu gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
Sekian :)
terimakasih atas materi yang telah diberikan, baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari nesya 1. Nukleofil menyerang dari belakang ikatan C¾X. Pada keadaan transisi, nukleofil dan gugus pergi berasosiasi dengan karbon di mana substitusi akan terjadi. Pada saat gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, nukleofil memberikan pasangan elektronnya untuk dijadikan pasangan elektron dengan karbon.Gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, dan terbentuklah ion karbonium. Pada tahap kedua (tahap cepat), ion karbonium bergabung dengan nukleofil membentuk produk. Pada mekanisme SN1, substitusi terjadi dalam dua tahap. Notasi 1 digunakan sebab pada tahap lambat hanya satu dari dua pereaksi yang terlibat, yaitu substrat.
BalasHapus2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.