GUGUS PERGI DAN PENGARUH GUGUS TETANGGA
Nesya el Hikmah
Universitas Jambi
Gugus pergi dan pengaruh gugus tetangga memiliki
kaitan yang erat dengan reaksi substitusi. Pada mekanisme reaksi substitusi,
suatu atom/gugus dari suatu senyawa yang mengalami ikatan dapat digantikan
posisinya oleh suatu atom/gugus dari senyawa lain yang ikut melakukan suatu
reaksi sehingga menghasilkan ikatan yang berbeda pada hasil akhirnya (produk).
Atom/gugus yang mengalami pergantian ini yang biasanya disebut dengan “gugus pergi”.
Gugus pergi adalah gugus apa saja yang mudah diputus dari ikatannya dengan
suatu atom karbon. Gugus-pergi yang membawa pergi elektron disebut nukleofugal,
dan gugus-pergi yang tanpa membawa elektron disebut elektrofugal. Gugus
pergi yang baik adalah anion stabil (basa konjugat) dan turunan dari asam kuat.
Gugus pergi yang baik biasanya adalah basa lemah.
Contoh :
1.
Ion halida (I-, Cl-, Br-).
2.
Turunan asam organic kuat dan terstabilkan oleh
resonansi.
Triflate tosylate
mesilat
Gugus pergi yang buruk adalah gugus –OH pada alcohol sehingga tidak bias
digantikan oleh Nukleofil sehingga harus diubah menjadi gugus lain seperti:
Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan
relatif dari kedua gugus. Semakin
lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik. Basa lemah
adalah yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti
yang dilakukan oleh basa kuat. Nilai pKa asam konjugasi dari gugus pergi
berbagai senyawa karbonil tercantum pada Tabel berikut. Perhatikan bahwa
kelompok asil Kelas I senyawa karbonil melekat pada basa lemah dibanding
kelompok asil senyawa karbonil Kelas II. Semakin rendah nilai pKa, berarti
semakin asam dan makin lemah basa konjugasinya.
Tabel 1. Nilai pKa
asam konjugat dari gugus pergi senyawa karbonil
Kita akan melihat bahwa senyawa mengalami reaksi substitusi karena mereka
memiliki gugus asil yang melekat pada gugus yang dapat digantikan oleh nukleofil.
Aldehida dan keton memiliki gugus asil yang melekat pada gugus yang tidak dapat
digantikan oleh nukleofil, maka senyawa ini tidak mengalami reaksi substitusi,
melainkan reaksi adisi nukleofilik.
Pada reaksi
substitusi nukleofilik, partisipasi gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus
yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi. Untuk
reaksi substitusi seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam
penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi,
yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.
Hasil dari
partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang
berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2,
dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan
dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk
sama dengan substrat.
Partisipasi gugus
tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus
tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan
kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan
kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan
membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan
reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
Gugus tetangga
dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang
atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari
nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari
sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
Atom atau gugus yang
dapat meningkatkan laju SN2 melalui partisipasi gugus tetangga ialah
nitrogen dalam bentuk amina, oksigen dalam bentuk karboksilat dan ion
alkoksida, dan cincin aromatik. Partisipasi hanya efektif jika interaksinya
membentuk cincin segitiga, lima dan enam. Berikut ini contoh pengaruh oksigen sebagai gugus tetangga.
Pengaruh oksigen
ialah pada substitusi basa dari 1,2-klorohidrin menghasilkan 1,2-diol dengan
konfigurasi yang tidak berubah.
Serangan awal
dilakukan oleh basa pada pembentukan anion alkoksida, dilanjutkan dengan
serangan internal oleh RO- dan menghasilkan epoksida dengan inversi konfigurasi
pada C*. Atom karbon ini selanjutnya menjalani reaksi SN2 oleh
serangan OH-, dengan inversi konfigurasi yang kedua pada C*. Anion
alkoksida yang kedua ini mengabstraksi proton dari pelarut untuk membentuk
produk 1,2-diol dengan konfigurasi yang sama dengan substrat.
Contoh lain dari
partisipasi oksigen sebagai gugus tetangga ialah pada hidrolisis anion
2-bromopropanoat dengan konsentrasi OH- yang rendah, juga diperoleh hasil
dengan konfigurasi yang tidak berubah. Kecepatan reaksi tidak bergantung dari
konsentrasi OH-, dan mekanismenya ialah :
Pertanyaan :
1. Mengapa basa
lemah merupakan gugus pergi yang baik dan basa kuat merupakan gugus pergi yang
buruk?
2. Mengapa gugus -OH pada alkohol sulit disubstusi?
3. Bagaimana
kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi
nukleofilik?
Daftar Pustaka
Firdaus,
2009. Kimia Organik Fisis I.Program Studi Kimia Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin.
saya akan menjawab pertanyaan no 3saudari nesya, Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
BalasHapusBaiklah saya akan menanggapi pertanyaan admin.
BalasHapus1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
3. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
Untuk jawaban nomor 1, basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah digantikan oleh gugus lain. Sebaliknya, basa kuat justru dikatakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
BalasHapusBaiklah saya akan menjawab pertanyaan pertama, yaitu Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan
BalasHapus1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
3. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
terimakasih :)
Terimakasih kak nesya,
BalasHapusMenurut saya :
1.Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
3. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
menjawab pertanyaan yang pertama, Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
BalasHapusterima kasih atas materinya menurut saya Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah digantikan oleh gugus lain. sedangkan basa kuat dikatakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk. Karena semakin lemah kebasaan suatu gugus, maka kemampuan untuk pergi lebih baik.
BalasHapusBaiklah saya akan menanggapi pertanyaan saudari nesya.
BalasHapus1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
3. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
menurut saya
BalasHapus1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
3. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal
terimakasih atas materinya, menurut saya
BalasHapus1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
3. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal
Terimakasih atas ilmunya, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 1 dimana basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
BalasHapusbasa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah digantikan oleh gugus lain. Sebaliknya, basa kuat justru dikatakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk
BalasHapusbaiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudari
BalasHapus1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
Terima kasih atas materinya
BalasHapusMenurut saya Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal
materi yang sangat menarik, saya akan menjawab pertanyaan pertama dimana Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
BalasHapusTerimakasih atas materinya ka nesya
BalasHapusSaya akan menjawab nomor 1 dan 3
1.Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
3. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
Semoga bermanfaat
saya akan menjawab pertanyaan anda..
BalasHapusmenurut saua Basa lemah dapat dikatakan sebagai gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
menurut saya kenapa basa lemah merupakan gugus pergi yang baik karena gugus pergi yang baik adalah anion stabil (basa konjugat) dan turunan dari asam kuat. Ukuran kestabilan anion yang baik adalah melalui pKa pada asam konjugat anion. Nilai pKa yang rendah meningkatkan kemampuan gugus pergi. sehingga dapat dikatakan gugus pergi yang baik adalah basa lemah. sedangkan basa kuat memiliki nilai pKa yang cukup tinggi sehingga dapat dikatakan gugus pergi yang buruk.
BalasHapusMenurut saya jawabannya:
BalasHapus1.Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
3. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
Menurut saya jawabannya:
BalasHapus1.Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
3. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
terimakasih kk atas materinya menurut saya Basa lemah dapat dikatakan sebagai gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
BalasHapusTerimakasih kak nesya untuk materi I nya
BalasHapus1. Mengapa basa lemah merupakan gugus pergi yang baik dan basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk???
Karena :
Gugus pergi yang baik yaitu basa lemah. Cirinya : reaktifitasnya yang rendah sehingga mudah digantikan oleh gugus lain, lalu tidak bisa berbagi elektron yang mana menyebabkan mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. Sedangkan basa kuat memiliki sifat sebaliknya.
Sekin :)