REGANGAN
RUANG
Nesya
el Hikmah
Kimia,
Fakultas Sains dan Teknologi
Hidrokarbon
adalah senyawa organik yang terbuat tidak lebih dari karbon dan hidrogen. Hal
ini dimungkinkan untuk berikatan dua atau tiga yang dibentuk antara atom
karbon, dan bahkan untuk struktur yang terbentuk seperti cincin. Hidrokarbon
jenuh memiliki banyak atom hidrogen yang mungkin melekat pada setiap karbon.
Untuk karbon di ujung rantai molekul, tiga dapat dipasang. Untuk karbon di
tengah rantai atau cincin, dua dapat menempel. Untuk sebuah atom karbon dengan
sendirinya, empat atom hidrogen dapat melekat. Hidrokarbon jenuh hanya memiliki
ikatan tunggal antara atom karbon yang berdekatan. Hidrokarbon tak jenuh
memiliki ikatan ganda dan / atau tiga antara beberapa atom karbon.
Sikloalkana
adalah golongan senyawa hidrokarbon jenuh yang rantai atom-atom
karbon-karbonnya tertutup (membentuk cincin), sehingga termasuk hidrokarbon
siklik. Karena sifat-sifat sikloalkana sangat mirip dengan golongan alkana
(hidrokarbon alifatik), maka sikloalkana dikategorikan sebagai hidrokarbon alisiklik. Rumus umum sikloalkana CnH2n.
Dalam
pemberian nama sikloalkana selalu digunakan awalan siklo-. Sebagai contoh,
sikloalkana yang mengandung 3 atom C dinamakan siklopropana, yang mengandung 4
atom C dinamakan siklobutana, dan seterusnya. Pada sikloalkana yang mengandung
substituen, pemberian namanya adalah dengan terlebih dahulu menyebut nama
substituen tersebut, diikuti dengan nama sikloalkananya. Sebagai contoh,
siklopentana yang mengandung sebuah substituen metil diberi nama
metilsiklopentana. Bila substituennya lebih dari sebuah diperlukan penomoran
dan dengan memperhatikan urutan alfabetik huruf pertama masing-masing
substituen. Sebagai contoh, 1,4-dimetilsikloheksana, 4-etil-1-metilsikloheksana,
dan 1-tersierbutil-4-metilsikloheksana.
Regangan ruang
adalah besarnya regangan pada struktur senyawa kimia berbentuk siklik utnuk
menunjukkan seberapa besarnya regangan ruang dari cincin tersebut. Makin besar
penyimpangannya terhadap sudut ikatan tetrahedral , molekulnya makin regang dan
berakibat molekul tersebut makin reaktif.
Jika ditinjau
dari segi regangan cincinnya, yang dihitung berdasarkan harga kalor pembakaran,
terbukti bahwa harga regangan total cincin yang terbesar adalah pada
siklopropana, disusul dengan siklobutana, dan siklopentana. Pada sikloheksana
harganya = 0, yang sama dengan harga senyawa rantai terbuka. Besarnya harga
regangan pada siklopropana tersebut disebabkan oleh adanya regangan sudut dan
regangan sterik. Makin besar penyimpangannya dari sudut tetrahedral, makin
besar pula regangan sudutnya.
Dalam usaha
mengurangi regangan agar diperoleh kestabilan, molekul sikloalkana mengalami
konformasi. Pada siklopentana konformasinya mengakibatkan keempat atom
karbonnya berada dalam satu bidang dan atom karbon kelima membentuk ikatan
bengkok. Pada sikloheksana konformasinya mengakibatkan semua ikatan C-C-C
mempunyai sudut 109,50. Salah satu dari konformasi pada sikloheksana
dinamakan konformasi kursi, yang ditandai oleh adanya dua macam orientasi
ikatan C-H, yaitu enam buah ikatan C-H aksial dan enam buah ikatan C-H ekuatorial.
Dikenal pula adanya konformasi perahu pada sikloheksana, yang kestabilannya
lebih rendah daripada konformasi kursi. Jika satu atom H pada sikloheksana
diganti oleh gugus –CH3 atau gugus lain, maka gugus –CH3/
gugus lain tersebut dapat berposisi aksial/ ekuatorial. Dalam hal ini
konformasi yang lebih stabil adalah konformasi dengan gugus –CH3
berposisi ekuatorial.
Bila
sikloalkana mengikat substituen pada dua atau lebih atom karbon, maka terjadi
isomer cis-trans. Salah satu contohnya adalah pada 1,2-dimetilsiklopentana.
Dalam penggambaran strukturnya, cincin siklopentana digambarkan sebagai
segilima datar, dengan ketentuan bila kedua substituennya terletak pada sisi
yang sama dari bidang cincin dinamakan isomer cis, sedangkan bila berseberangan
dengan bidang cincin dinamakan isomer trans. Pada sikloheksana juga dijumpai
isomer-isomer cis-tans, yang bila digambarkan dengan konformasi kursi, yang
masing-masing substituen dapat berposisi aksial atau ekuatorial. Sifat-sifat
fisika dan kimia sikloalkana hampir sama dengan alkana, yaitu nonpolar, titik
didih dan titik leburnya sebanding dengan berat molekulnya, dan inert (lambat
bereaksi dengan senyawa lain). Reaksi sikloalkana dengan oksigen dapat
menghasilkan CO2 dan H2O, sedangkan dengan halogen terhadi
reaksi substitusi atom H oleh atom halogen. Khusus untuk siklopropana dan
siklobutana, dengan kondisi reaksi khusus, dapat mengalami pemutusan cincin.
Sikloalkana,
sifatnya mirip dengan alkana, yaitu rantai atom C memiliki ikatan kovalen
tunggal . Akibat dari reaksinya mengalami subtitusi. Perbedaan alkana dan
sikloalkana adalah Alkana tergolong alifatis, yaitu rantainya terbuka, sedang
sikloalkana adalah hidrokarbon siklis, rantainya tertutup. Rantai terbuka
berarti gerakan molekulnya lebih leluasa. Sedangkan sikloalkana seperti
dipaksakan, kemungkinan besar sikloalkana lebih mudah bereaksi. Apalagi
siklopropana yang rantai C-nya terpendek. Jadi siklopropana paling tidak stabil
atau paling realtif.
DAFTAR PUSTAKA
https://isepmalik.wordpress.com/2012/04/21/sikloalkana/
http://mychemicaldream.blogspot.co.id/2012/09/sikloalkana.html
Terima kasih , ulasannya sangat bermanfaat .
BalasHapusterimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat :)
BalasHapusTerimakasih atas uraian ilmunya kakak
BalasHapusTerimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat :)
HapusTerimakasih pemaparan ilmunya kak, sangat bermanfaat sekali
BalasHapusterimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat :)
HapusTerima kasih atas materinya sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih atas kunjungannaya, semoga membantu :)
Hapus