GUGUS FUNGSI
Nesya el Hikmah
Kimia, Fakultas Sains dan
Teknologi
Organisme hidup terdiri atas senyawa organik karbon yang
secara kovalen berikatan dengan karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen. Kemampuan atom
karbon untuk membentuk ikatan tunggal dan ganda dengan sesamanya, yang
memungkinkan pembentukan struktur dengan mengikat berbagai gugus fungsional. Gugus
fungsional adalah konfigurasi spesifik atom-atom yang umumnya berikatan dengan
kerangka karbon molekul organik dan umumnya terlibat dalam reaksi kimiawi. Persenyawaan
dengan gugus fungsional yang sama akan mempunyai sifat kimia yang sama.
Gugus fungsi adalah gugus atom dalam molekul yang menentukan
ciri atau sifat suatu senyawa. Gugus fungsi ini merupakan atom selain
atom karbon dan atom hidrogen dalam senyawa hidrokarbon dan membentuk ikatan
rangkap. Adapun bagian-bagian dari molekul yang hanya terdiri dari atom karbon
dan hidrogen saja serta hanya mengandung ikatan tunggal saja disebut
gugus-gugus non fungsional. Gugus fungsi mengacu pada atom tertentu yang
terikat dalam susunan tertentu yang memberikan sifat fisik dan kimia tertentu
senyawa. Sebagai contoh, gugus hidroksil
adalah kelompok fungsional alkohol. Dalam asam
amino, dua gugus fungsional – gugus amino dan
gugus karboksil – yang melekat pada atom karbon
yang sama.
Dalam kimia organik, gugus fungsi adalah kelompok tertentu
atom atau ikatan dalam senyawa yang bertanggung jawab untuk karakteristik
reaksi kimia senyawa itu. Gugus fungsi yang sama akan berperilaku dengan cara
yang sama (misalnya, mengalami reaksi yang sama) terlepas dari senyawa yang
menjadi bagiannya. Gugus fungsi juga memainkan peranan penting dalam
nomenklatur senyawa organik, menggabungkan nama-nama kelompok fungsional dengan
nama-nama alkana induk menyediakan cara untuk membedakan senyawa.
Atom-atom dari gugus fungsional yang dihubungkan bersama dan
dengan senyawa lainnya dengan ikatan kovalen. Atom karbon yang pertama melekat
pada gugus fungsional yang disebut sebagai karbon alpha, karbon beta, karbon
gamma, dll. Demikian pula, gugus fungsi dapat disebut sebagai primer, sekunder,
atau tersier tergantung pada apakah itu melekat pada satu, dua, atau tiga. Gugus
fungsi memainkan peran penting dalam mengarahkan dan mengendalikan reaksi
organik. Rantai alkil sering reaktif, dan arah reaksi spesifik sulit. Rantai
alkil tidak jenuh dengan kehadiran gugus fungsional memungkinkan untuk
reaktivitas tinggi dan spesifisitas. Seringkali, senyawa yang difungsikan
dengan kelompok-kelompok tertentu untuk reaksi kimia yang spesifik.
Fungsionalisasi mengacu pada penambahan kelompok fungsional untuk suatu senyawa
dengan sintesis kimia. Melalui metode sintesis rutin, setiap jenis senyawa
organik dapat menempel ke permukaan. Dalam ilmu material, fungsionalisasi
digunakan untuk mencapai sifat permukaan yang diinginkan; kelompok fungsional
juga dapat digunakan untuk menghubungkan molekul kovalen fungsional pada
permukaan perangkat kimia.
Dalam kimia organik, kelompok fungsional yang paling umum
adalah karbonil (C = O), alkohol (-OH), asam karboksilat (CO2H), dan
amina (NH2). Hal ini penting untuk dapat mengenali kelompok
fungsional dan sifat fisik serta sifat kimia senyawa.
Tabel 1. Sifat beberapa
senyawa kimia
Sifat
|
Etana
|
Etanol
|
Metanol
|
Wujud pada suatu
kamarTitik didih
Di campur dengan natrium
Kelarutan dalam air
Dapat terbakar
|
Gas –89ºC
Tidak bereaksi
Tidak larut
Ya
|
Cair 78ºC
Bereaksi
Larut sempurna
Ya
|
Cair 65ºC
Bereaksi
Larut sempurna
Ya
|
Berikut
ini beberapa contoh gugus fungsi:
1. Alkohol : merupakan kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi hidroksil (-OH) dengan
rumus umum R-OH atau CnH2n +
-OH. Senyawa ini mempunyai nama IUPAC alkanol karena dianggap sebagai urutan
alkana dengan mensubstitusi satu atom H dengan gugus –OH. Untuk penamaan -na
dirubah menjadi –nol R – OH
2. Eter : dapat
disebut alkoksi alkana berdasarkan aturan IUPAC, yang dianggap
sebagai turunan alkana, mempunyai rumus umum R-O-R’ atau CnH2n+2O. Bila R=R’ disebut eter
sederhana, sedangkan bila R bukan R’ disebut eter majemuk. R dan R' merupakan
alkil R - O - R'.
3. Aldehid : senyawa karbonil
(-C=O). Aldehid merupakan singkatan dari alkohol dehidrogenatus. Senyawa ini
dianggap turunan dari alkana sehingga disebut alkanal dan mempunyai rumus
umum CnH2nO. Aldehid dapat
diperoleh dengan jalan oksidasi alkohol primer. untuk tatanama yaitu akhiran
-na ditambahkan -l menjadi -nal.
4. Keton : termasuk senyawa
karbonil (-C=O). Senyawa ini dianggap turunan dari alkana sehingga disebut
alkanal dan mempunyai rumus umum CnH2nO. Seperti halnya eter, R yang sama dengan R’ disebut katon
sederhana, sedangkan R yang tidak sama dengan R’ disebut keton majemuk. R dan
R' merupakan alkil.
5.
Asam karoksilat (Alkanoat) : memiliki rumus umum CnH2nO2 atau
R-COOH. Gugus karboksilat (-COOH) merupakan gabungan
dari gugus karbonil dan hidroksil. Senyawa ini dianggap turunan alkana dan
diberi nama asam alkanoat atau dengan nama yang lebih lama, asam alkana
karboksilat.
6.
Ester : memiliki rumus umum CnH2nO2 atau
R-COO-R’. Nama IUPAC dari ester adalah alkil
alkanoat. Kebanyakan senyawa ester berbau harum, karena itu banyak digunakan
sebagai pengharum (esens). Ester dibuat dari asam dan alkohol melalui reaksi
esterifikasi yang berupa reaksi setimbang.
7.
Alkilamina
: suatu senyawa karbon yang berikatan dengan gugus -NH2. R – NH2
8.
Haloalkana
: suatu senyawa karbon atau alkil yang berikatan dengan salah satu unsur halogen
R – X, x = unsur-unsur halogen atau VIIA ( F, Cl, Br, I, At)
Senyawa
– senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama di sebut Isomer. Keisomeran
karena perubahan struktur di sebut keisomeran struktur, sedangkan keisomeran
karena perubahan konfigurasi di sebut keisomeran ruang. Keisomeran struktur
dapat berupa keisomeran kerangka, posisi dan fungsi. Sedangkan keisomeran ruang
dapat berupa keisomeran geometris dan optis.
1.
Keisomeran rangka : Mempunyai rumus
molekul dan gugus fungsi sama, namun rantai induk berbeda.
2.
Keisomeran posisi : Mempunyai rumus molekul, gugus fungsi dan kerangka yang
sama namun berbeda letak ( Posisi ) gugus fungsinya.
3.
Keisomeran gugus fungsi : Mempunyai rumus molekul yang sama, namun berbeda
gugus fungsi. Terdapat 3 pasangan Homolog yang mempunyai rumus yang sama yaitu
:
1. Alkohol dengan Alkoksialkana mempunyai rumus umum CnH2n+2O
2. Alkanal dengan Alkanol, mempunyai rumus umum CnH2nO
3. Asam Alkanoat dengan Alkil alkanoat, mempunyai rumus umum
CnH2nO2
4. Menentukan jumlah isomer struktur
Jumlah isomer struktur yang dapat terbentuk dari suatu
senyawa bergugus fungsi tunggal dapat ditentukan berdasarkan jumlah kemungkinan
gugus alkil yang dapat di bentuk oleh seyawa itu.
4.
Keisomeran Geometris : Tergolong isomer
ruang, mempunyai rumus molekul dan struktur yang sama. Keisomeran ini terjadi
karena perbedaan konfigurasi molekul. Keisomeran geometris mempunyai dua bentuk
yang di tandai dengan :
Cis : Gugus sejenis terletak pada sisi yang sama
Trans
: Gugus sejenis terletak berseberangan
5. Keisomer Optis : Bidang getar di sebut bidang
polarisasi. Alat untuk mengubah cahaya biasa menjadi cahaya terkutub di sebut
polarisator. Berbagai jenis senyawa karbon menunjukkan kegiatan optis yaitu
dapat memutarkan bidang polarisasi, senyawa–senyawa yang dapat memutar bidang
polarisasi di sebut optis aktif. Keisomeran ini berkaitan dengan sifat optis
contohnya 2-Butanol. Mempunyai 2 isomer optis yaitu d–2 Butanol dan L–2–Butanol.
Menurut Lebel dan Vanf Hoff, keisomeran optis di sebabkan
adanya atom karbon asimetris dalam molekul yaitu atom c yang terikat pada 4
gugus yang berbeda. Senyawa yang mempunyai atom karbon asimetris bersifat
kiral, dua isomer yang merupakan bayangan cermin satu dengan yang lainnya
disebut enansiomer. Isomer–isomer yang bukan enansiomer disebut
diastereoisomer. Sudut putaran di tentukan melalui percobaan dengan alat
polarimeter. Campuran ekimolar dua enansiomer disebut campuran rasemat dan
bersifat optis tak aktif.
DAFTAR
PUSTAKA
terimakasih materinya sangat membantu, saya mau bertanya tentang materi diatas, maksud dari campuran ekimolar dua enansiomer itu apa ya? terimakasih
BalasHapusTerimakasih atas pertanyaannya, menurut literature yg saya baca maksud nya yaitu campuran dua mol dari dua stereoisomer yang mana memperlihatkan tidak dapat dihimpitkan terhadap bayangan cerminnya.
HapusTerima kasih untuk materinya sangat mambantu untuk referensi, saya ingin bertanya bagaimana gugua fungsi memberi sifat pada senyawa atau molekul? Mohon penjelasannya, terima kasih
BalasHapusTerima kasih untuk materinya sangat mambantu untuk referensi, saya ingin bertanya bagaimana gugua fungsi memberi sifat pada senyawa atau molekul? Mohon penjelasannya, terima kasih
BalasHapusterimakasih atas pertanyaannya. secara garis besar setiap senyawa memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda-beda. tergantung pada bentuk ikatan unsur pada senyawa tersebut yang nantinya membentuk gugus fungsi. nah dalam hal inilah gugus fungsi yang terdapat pada senyawa berperan dalam membentuk sifat tersebut.
HapusTerima kasih ulasan yang sangat bermanfaat.
BalasHapusTerimkasih kembali aas kunjungannya semoga membantu:)
HapusTerima kasih penjelasannya sangat bermanfaat
BalasHapusTerimakasih kembali atas kunjungan nya semoga membantu :)
HapusSangat informatif dan bermanfaat mba, secara garis besar peran gugus fungsi terhadap senyawa seperti apa ya? terimakasih
BalasHapusTerimakasih atas pertanyaannya.. Peran gugus fungsi terhadap senyawa yaitu berpengaruh dalam penentuan sifat senyawa tersebut. Karena beda gugus fungsi amka akan eda pula senyawa yg diperoleh begitupula sifat nya, semoga membantu :)
HapusMateri yang bagus. Terima kasih atas penjelasannya
BalasHapusterimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat :)
Hapuspemarannya sangat jelas, bisa lebih mudah memahami materi gugus fungsi..
BalasHapusterimakasih telah berbagi ilmunya :)
terimakasih kembali atas kunjungannya :)
Hapusterimakasih ,sangat membantu
BalasHapus